Pemeriksaan Mata dan Kacamata Kini Ditanggung BPJS Kesehatan

Etalase Kacamata (Foto: Martinlutze)

sepintasnews - Banyak individu melaporkan berbagai masalah terkait penglihatan, termasuk miopi, astigmatisme, dan munculnya floaters saat melihat cahaya. Gangguan-gangguan ini sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan pemeriksaan yang lebih mendalam.

Namun, ada berita positif, BPJS Kesehatan memberikan dukungan untuk pemeriksaan mata serta penyediaan kacamata bagi peserta yang memenuhi syarat tertentu. Lewat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), peserta dapat mengakses layanan pemeriksaan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), seperti puskesmas atau klinik. Jika diperlukan, pasien akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lebih mendalam dari dokter spesialis mata.

BPJS Kesehatan juga menyediakan subsidi untuk kacamata dengan lensa minus, plus, maupun silindris. Syarat minimum untuk lensa adalah 0,5 dioptri untuk lensa sferis dan 0,25 dioptri untuk lensa silindris. Penggantian kacamata hanya diperbolehkan satu kali dalam dua tahun.

Untuk mendapatkan subsidi ini, peserta harus terlebih dahulu mengunjungi FKTP, seperti puskesmas atau klinik yang bekerja sama dengan BPJS. Di lokasi ini, pemeriksaan awal akan dilakukan untuk menilai kondisi mata.

Jika hasil pemeriksaan menunjukan bahwa penggunaan kacamata diperlukan, peserta akan mendapatkan rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), seperti rumah sakit. Di sana, dokter spesialis mata akan melakukan pemeriksaan lanjutan dan memberikan resep kacamata jika diperlukan.

Resep yang diperoleh dapat digunakan di optik yang menjadi mitra resmi BPJS Kesehatan untuk membeli kacamata sesuai dengan subsidi yang tersedia.

Dengan adanya subsidi kacamata dari BPJS Kesehatan, masyarakat kini memiliki akses yang lebih baik dan terjangkau untuk mendapatkan alat bantu penglihatan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup peserta, terutama bagi mereka yang sangat membutuhkannya.