BREAKING NEWS

Indonesia Menyambut Baik Peluang Kerjasama dengan Negara Anggota BRICS

BRICS Energy Ministerial Meeting di Brasilia, Brazil, (Foto: Kementerian ESDM)

sepintasnews.web.id - Indonesia telah mengambil langkah untuk beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Untuk mencapai tujuan ini, penting untuk menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk menjajaki kemungkinan kemitraan dengan negara-negara anggota BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Dalam konteks tersebut, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Yuliot, telah ikut serta dalam Pertemuan Menteri Energi BRICS yang berlangsung di Brasilia, Brasil.

Dalam kesempatan itu, Yuliot menekankan dukungan Indonesia terhadap inisiatif kerjasama yang bersifat kolaboratif guna meningkatkan kerjasama internasional dan ketahanan energi, termasuk dalam pembaruan Peta Jalan Kerja Sama Energi BRICS.

Yuliot juga menyampaikan bahwa ada banyak peluang bagi Indonesia untuk berkolaborasi dalam berbagai sektor, seperti pengembangan energi nuklir, energi terbarukan, jaringan pintar, bioenergi, hidrogen, amonia, teknologi CCS/CCUS, serta pembangkit listrik tenaga surya yang tidak terhubung ke jaringan dan tenaga air.

"Kami melihat adanya kesempatan besar untuk memperkuat kerjasama dengan negara-negara BRICS dan mitra dalam berbagai bidang, termasuk dalam berbagi praktik terbaik untuk meningkatkan ketahanan energi," ungkap Yuliot.

Mengenai pembiayaan, Yuliot mengajak negara-negara BRICS untuk mencari mekanisme pembiayaan yang dapat mendukung transisi energi yang adil dan inklusif di masa depan.

"Kami percaya bahwa BRICS memiliki posisi yang signifikan dan keragaman untuk mengubah cara pengelolaan energi di tingkat global. Kami berharap dapat bekerja sama dengan semua negara anggota BRICS untuk menciptakan masa depan yang aman, adil, dan berkelanjutan," tambah Yuliot.

Yuliot menekankan peran penting Indonesia dalam konteks perubahan global saat ini, yaitu transisi menuju sumber energi yang bersih. Dia menyatakan bahwa perubahan energi di Indonesia harus bersih, adil, berkelanjutan, dan inklusif agar tidak ada pihak yang tertinggal. 

Selain itu, dia menegaskan bahwa strategi transisi energi harus disesuaikan dengan kondisi nasional masing-masing negara, prioritas pembangunan, dan kedaulatan teknologi.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar