BREAKING NEWS

Menteri Kesehatan Resmikan Pembangunan RSUD Buton Tengah

Groundbreaking RSUD Buton Tengah (Foto: Kemenkes)

sepintasnews.web.id - Menkes Budi Gunadi Sadikin secara resmi melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, pada hari Jumat, 2 Mei 2025. Proyek ini termasuk dalam program Quick Wins dari Kementerian Kesehatan yang bertujuan meningkatkan status layanan Rumah Sakit D Pratama menjadi RS Kelas C.

Tindakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperluas akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, khususnya di daerah kepulauan dan wilayah yang kurang berkembang.

Dalam pidatonya, Menkes Budi menekankan pentingnya ketersediaan dokter spesialis sebagai prasyarat utama dalam optimalisasi penggunaan peralatan medis modern yang akan ditempatkan di RSUD Buton Tengah. Ia mengingatkan bahwa tanpa tenaga ahli yang cukup, teknologi kesehatan tidak dapat berfungsi secara maksimal.

“Saya berharap kepada Pak Bupati dan Pak Gubernur, bahwa alat ini hanya akan berguna jika didukung oleh sekitar sembilan atau sepuluh dokter spesialis. Di seluruh Indonesia, kita mengalami kekurangan dokter spesialis yang cukup besar,” ujar Menkes.

Sebagai tanggapan terhadap tantangan tersebut, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan strategis seperti program beasiswa dan pengembangan sistem pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit. Menkes berharap generasi muda di daerah dapat memanfaatkan program ini untuk kembali mengabdi di tempat asal mereka.

“Pemerintah menyediakan beasiswa dan kami juga meluncurkan sistem baru pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit. Kami berharap anak-anak terbaik dari daerah dapat belajar di sini dan mendapatkan gaji sesuai standar dokter spesialis,” tambahnya.

Saat ini, RSUD Buton Tengah telah memiliki tujuh dokter spesialis, termasuk spesialis anak, penyakit dalam, dan radiologi. Namun, Menkes menekankan bahwa masih diperlukan dokter spesialis lain seperti bedah, obstetri dan ginekologi, anestesi, patologi klinik, serta neurologi.

Menkes bahkan menyampaikan harapannya agar rumah sakit ini nantinya memiliki fasilitas cathlab, yaitu perangkat teknologi tinggi yang sangat penting untuk perawatan pasien jantung. Ia menegaskan bahwa kehadiran dokter spesialis harus bersifat permanen, dengan status sebagai pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Pembangunan RSUD Buton Tengah didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, dengan total anggaran mencapai Rp170 miliar. Menkes berharap proyek ini dapat selesai dan diresmikan pada awal tahun depan.

“Saya meminta kepada Pak Bupati dan Gubernur agar jumlah pegawai negeri sipil, terutama dari putra daerah, ditingkatkan, sehingga dokter spesialis tidak mudah pindah. Surat izin praktik sudah saya pegang, jadi dokter spesialis harus tetap bertugas di Buton Tengah,” tegas Menkes.

Inisiatif ini sejalan dengan visi Kementerian Kesehatan untuk menyediakan layanan kesehatan yang merata, berkualitas, dan tangguh di seluruh pelosok negeri. Pembangunan RSUD ini juga merupakan bagian dari usaha memperkuat sistem kesehatan nasional secara keseluruhan.

Selain peletakan batu pertama RSUD, kunjungan kerja Menkes di Buton Tengah juga meliputi peninjauan layanan di Puskesmas Lakudo dan penyediaan akses internet berbasis teknologi Starlink. Langkah ini bertujuan mendukung digitalisasi layanan kesehatan di daerah terpencil.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar