Jemaah Haji Gelombang I Mulai Bergerak Menuju Makkah
![]() |
Ilustrasi (Foto: Dakta) |
sepintasnews.web.id - Gerakan jemaah haji gelombang pertama dari Madinah
menuju Makkah telah dimulai. Untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan
masalah kesehatan selama tahap penting ibadah haji ini, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia melalui Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) telah
menyiapkan serangkaian langkah strategis demi melindungi kesehatan dan
keselamatan jemaah.
Dr. Mohammad Imran, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, menjelaskan
bahwa fokus utama saat ini adalah memastikan pelayanan kesehatan yang terbaik
bagi semua jemaah, terutama menjelang puncak ibadah haji.
“KKHI telah mengikuti sejumlah langkah strategis untuk mendukung perjalanan
jemaah dari Madinah ke Makkah,” kata dr. Imran.
Pertama, meningkatkan layanan kesehatan yang proaktif di akomodasi dan sektor dengan mengoordinasikan Tim Kesehatan Haji Kloter (TKHK) serta tim visitasi KKHI yang langsung mendatangi tempat tinggal jemaah.
Tim ini
dilengkapi dokter spesialis penyakit dalam, jantung, dan paru-paru yang siap
memberikan konsultasi serta penanganan awal bagi jemaah dengan kemungkinan
masalah kesehatan yang tinggi. Upaya ini bertujuan untuk mendeteksi dan
menyelesaikan permasalahan kesehatan sebelum menjadi lebih serius.
Kedua, menyediakan fasilitas kesehatan yang lengkap dan sesuai standar, baik di KKHI Makkah maupun Madinah. Fasilitas ini mencakup Unit Gawat Darurat (UGD) untuk menangani kasus darurat, ruang observasi untuk memantau kondisi jemaah, ambulans untuk transportasi medis, serta ruang perawatan umum dan khusus bagi pasien yang memiliki masalah kesehatan mental.
Kesiapan fasilitas
ini diharapkan dapat memberikan respons yang cepat dan tepat terhadap berbagai
kondisi kesehatan jemaah.
Ketiga, mengoptimalkan sistem rujukan darurat. KKHI telah menjalin
kerjasama dengan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk memastikan proses rujukan
bagi jemaah yang memerlukan perawatan lanjutan dan intensif berjalan lancar.
Keempat, melibatkan secara aktif ketua regu dan rombongan melalui petugas
kesehatan jemaah.
“Peran aktif ketua regu dan rombongan sangat penting untuk memantau kondisi
kesehatan anggota jemaahnya, terutama bagi yang rentan. Dukungan dari sesama
jemaah dan petugas kloter juga sangat dibutuhkan untuk memberikan perhatian dan
bantuan ekstra kepada mereka yang memerlukan,” kata Imran.
Kelima, memperbarui edukasi kesehatan bagi jemaah, termasuk anjuran untuk
mengonsumsi oralit, cukup minum air putih, menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) secara pribadi, beristirahat yang cukup untuk menjaga stamina, serta
mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Kami berharap, melalui berbagai langkah kesehatan dan kolaborasi ini, jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat,” tutup Imran.