IShowSpeed Live Streaming di China, Terpukau dengan Pembangunan Modern dan Kemewahan yang Memanjakan Mata
![]() |
Pemandangan Kota Chongqing (Foto: Xinhua) |
sepintasnews.web.id - IShowSpeed yang biasa dipanggil Speed,
mengekspresikan kekagumannya saat melakukan siaran langsung di The Bund,
Shanghai, dengan latar belakang panorama kota yang menampilkan menara ikonik
Oriental Pearl Tower dan gedung-gedung pencakar langit modern.
"Inilah China! Inilah China yang sebenarnya!" teriak IShowSpeed.
Content creator berusia 20 tahun, yang bernama asli Darren Jason Watkins
Jr., telah berhasil mengumpulkan lebih dari 38 juta pelanggan di YouTube dan
saat ini sedang menjalani tur pertamanya di China yang dimulai pada akhir bulan
lalu.
Meski menghadapi tantangan bahasa dan jadwal yang padat, IShowSpeed terus
memanjakan para penggemarnya di seluruh dunia dengan siaran langsung yang tak
terputus saat menjelajahi jalanan dan gang-gang di China.
Ia merasakan sejarah dan budaya China, menikmati berbagai masakan serta
jajanan lokal, dan berinteraksi dengan penggemar serta masyarakat setempat dari
berbagai latar belakang.
Berbeda dengan citra negatif yang sering ditampilkan oleh beberapa media
Barat, tayangan IShowSpeed yang alami dan tanpa naskah menunjukkan sisi ceria,
beragam, ramah, dan makmur dari China.
Di Shanghai, kota metropolitan di bagian timur China, Speed ikut serta
dalam berbagai aktivitas meriah bersama warga setempat, menikmati pertunjukan
barongsai dan kung fu tradisional, serta menyaksikan kemajuan pesat industri
mobil listrik di China.
Sementara di Beijing, ibu kota China, Speed mengunjungi Tembok Besar dan
Museum Istana, serta menunjukkan aksi back-flip yang memukau penonton di kedua
lokasi ikonik tersebut.
Ia juga merasakan pengalaman menaiki kereta peluru berkecepatan tinggi di China. Selama perjalanan, Speed mengagumi koneksi 5G dan akses internet yang memadai, memungkinkan dia untuk melakukan livestream dengan lancar meski berada di dalam terowongan. Jutaan penggemar mengunjungi kanal YouTube-nya untuk menyaksikan siaran langsung dari China.
"Saya kagum dengan teknologi dan internet di China,
serta penggemar di sini sangat menghargai Speed," tulis salah satu
komentar di YouTube.
Di Provinsi Henan, China tengah, Speed mengunjungi Kuil Shaolin untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang pendekar kung fu. Di sana, Master Liang, seorang mentor kung fu, menyambutnya dan mengajarkan seni bela diri sambil berbagi filosofi hidup yang terinspirasi oleh bertahun-tahun latihan yang penuh perjuangan.
"Ini adalah rasa sakit, tetapi ini adalah kehidupan. Ini
adalah rasa sakit, tetapi inilah Shaolin. Ini adalah rasa sakit, tetapi inilah
Kung Fu. Ini adalah rasa sakit, tetapi ini adalah diri Anda," ujarnya.
Di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya, Speed merasakan berbagai elemen budaya unik yang ditawarkan kota ini, termasuk Opera Sichuan, hotpot khas Sichuan, akupunktur tradisional, dan pertunjukan di kedai teh.
"China memiliki budaya yang sangat indah! Saya ingin sekali berkunjung ke
sana!" ungkap seorang warganet dari AS di kolom komentar.
Saat livestream di Chongqing, juga di China barat daya, Speed menunjukkan
panorama megakota yang terkenal dengan suasana futuristik. Ia menyaksikan
kereta ringan yang menembus sebuah gedung di stasiun ikonik Chongqing, melihat
arsitektur menakjubkan di kota pegunungan ini, dan mengabadikan kehidupan malam
yang spektakuler.
Dengan latar belakang cyberpunk dari Chongqing yang dikelilingi gedung
pencakar langit dan jembatan yang diterangi indah di malam hari, Speed
menyatakan, "Saya belum pernah mengunjungi negara dengan hal-hal seperti
ini. Chongqing sangat indah."
"China merupakan destinasi wisata yang kurang disorot. Saya tidak
mengerti mengapa orang-orang mengabaikan China," ungkapnya.
"China sekarang sudah sangat maju, Ini mematahkan pemahaman saya
tentang China selama 30 tahun. Saya telah tertipu oleh media arus utama selama
bertahun-tahun, dan saya ingin pergi ke China untuk melihatnya," tulis
salah satu komentar.
"Setelah menyaksikan video ini, saya menyadari betapa bodohnya
pandangan saya tentang China. Saya sudah merencanakan perjalanan saya tahun ini
ke China. Jika saya tidak pergi ke China, saya akan menyesal seumur
hidup," tulis komentar lainnya.
Hingga saat ini, lima episode livestream IShowSpeed di China - Shanghai,
Beijing, Henan, Chengdu, dan Chongqing - telah meraih total 35,16 juta
penayangan di YouTube, dengan banyak klip yang viral di kalangan warganet baik
di China maupun global.
Hanya beberapa bulan setelah pertukaran yang membuka jalan antara
"pengungsi TikTok" dari Barat dan warganet China di platform media
sosial RedNote, tur livestream IShowSpeed ini menjadi contoh inspiratif tentang
persahabatan antarbangsa antara China dan dunia.
Salah satu komentar di YouTube menyatakan, "AS menghabiskan miliaran
dolar untuk propaganda anti-China, hanya untuk dibalikkan oleh RedNote dan
livestream IShowSpeed."
Tur livestream IShowSpeed juga mencerminkan ledakan perjalanan inbound di
China setelah kebijakan bebas visa diberlakukan, memicu gelombang kedatangan
wisatawan dan pebisnis asing ke negara tersebut, menjadikan "China
Travel" sebagai tren di berbagai platform media sosial.
Awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri China juga menanggapi pertukaran
semacam itu. "Livestream tanpa henti yang dilakukan oleh influencer asing
ini menampilkan China apa adanya tanpa editan atau filter," ujar juru
bicara Kemenlu China.
"Hal ini semakin memicu antusiasme terhadap China. Ini menunjukkan bahwa pertukaran budaya dan antarbangsa antara China dan negara lain mendapatkan dukungan mendalam dari masyarakat, dan ikatan semacam ini tidak dapat dan tidak akan pernah terputus," tambahnya.