Gempa Bumi 7,7M Mengguncang Myanmar
![]() |
Reruntuhan Bangunan Ambruk Akibat Gempa Bumi |
Naypyitaw - Sebuah bangunan bertingkat yang
sedang dibangun di Bangkok mengalami keruntuhan setelah Thailand dan Myanmar
bergetar akibat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter pada siang hari Jumat
(28/03). Video dramatis yang beredar di media sosial memperlihatkan gedung
tersebut hancur menjadi puing-puing yang diselimuti debu, sementara orang-orang
di sekitarnya berteriak dan panik melarikan diri.
Menurut informasi dari polisi kepada
Associated Press, hingga saat ini belum ada data konkret mengenai jumlah
pekerja yang berada di lokasi kejadian dekat Pasar Chatuchak, salah satu pasar
terkenal di Bangkok. Gempa yang terjadi pada tengah hari itu juga diikuti oleh
gempa susulan berkekuatan 6,4 skala Richter. Warga yang dievakuasi dari
gedung-gedung di Bangkok diingatkan untuk tetap berada di luar sebagai langkah
antisipasi jika terjadi gempa susulan.
"Tiba-tiba seluruh gedung mulai bergetar, dan langsung terdengar jeritan dan kepanikan,” ujar Fraser Morton, seorang turis asal Skotlandia yang sedang berbelanja perlengkapan kamera di salah satu mal di Bangkok.
"Awalnya, saya berjalan dengan tenang, tetapi
saat gedung mulai goyang, orang-orang berteriak, kepanikan melanda, dan banyak
yang berlari dengan cara salah menuruni eskalator, mengakibatkan banyak
benturan di dalam mal," tambahnya.
Seperti ribuan orang lainnya di pusat Kota Bangkok, Morton mencari perlindungan di Taman Benjasiri, menjauh dari gedung-gedung tinggi di sekitarnya.
"Ketika saya keluar dan melihat ke atas, semua gedung bergerak, debu dan puing-puing bertebaran, situasinya sangat menegangkan," jelasnya.
Survei Geologi AS dan pusat penelitian GFZ
Jerman melaporkan gempa ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer, dengan
episentrum terletak di Myanmar. Di Mandalay, kota terbesar kedua yang dekat
dengan episentrum, gempa merusak sebagian bangunan bersejarah, termasuk bekas
istana kerajaan, sebagaimana terlihat dalam berbagai video dan foto yang
beredar di media sosial.
Meskipun wilayah ini dikenal rawan gempa,
umumnya memiliki kepadatan penduduk yang rendah dan sebagian besar bangunannya
adalah bangunan bertingkat rendah. Di wilayah Sagaing, barat daya Mandalay,
sebuah jembatan berusia 90 tahun roboh, sementara beberapa jalan yang
menghubungkan Mandalay dengan Yangon, kota terbesar Myanmar, juga mengalami
kerusakan.
Warga di Yangon berlarian keluar dari rumah
saat gempa terjadi, tetapi belum ada laporan mengenai cedera atau kematian. Di
ibu kota Naypyitaw, beberapa tempat suci agama mengalami kerusakan, yang
menyebabkan sebagian bangunan runtuh.
Di Bangkok, alarm kebakaran berbunyi sekitar pukul 1:30 siang saat gempa mengguncang, dan warga yang terkejut dievakuasi melalui tangga dari kondominium dan hotel bertingkat tinggi. Wilayah Bangkok, yang dihuni lebih dari 17 juta orang, mayoritas tinggal di apartemen bertingkat tinggi. Air dari kolam renang di atap gedung menyembur ke samping akibat guncangan, dan banyak puing-puing yang jatuh dari berbagai gedung karena gempa yang berlangsung lama.
"Saya pernah mengalami gempa di Myanmar dua kali sebelumnya, tetapi durasinya hanya satu detik. Namun di sini, menurut pendapat saya, gempa berlangsung setidaknya satu menit," kata Zsuzsanna Vari-Kovacs, seorang warga Hungaria yang baru saja selesai makan di restoran saat gempa terjadi.
Departemen Pencegahan Bencana Thailand menginformasikan bahwa gempa ini terasa hampir di seluruh wilayah negara. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengadakan rapat darurat untuk mengevaluasi dampak gempa tersebut.