Arus Mudik 2025: Analisis Persiapan Masyarakat
![]() |
Arus Mudik Penumpang di Salah Satu Pelabuhan Kota Kendari |
Kendari - Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena mudik
telah menjadi isu sosial yang signifikan di Indonesia, terutama menjelang hari
raya keagamaan dan peristiwa penting lainnya. Sebagai pusat ekonomi dan budaya
di Sulawesi Tenggara, Kendari sangat memperhatikan persiapan untuk arus mudik
2025 agar perayaan berjalan lancar dan aman.
Menurut Dr. Rizal Maulana ahli transportasi, banyak warga Kendari, yang
kaya akan tradisi dan budaya, merencanakan untuk kembali ke kampung halaman
mereka. Hal ini terlihat dari meningkatnya lalu lintas di jalan utama yang
menghubungkan berbagai daerah seperti Buton, Muna, dan sekitarnya.
“Arus mudik bukan hanya tentang perpindahan fisik, tetapi juga mencerminkan
kekuatan sosial dan budaya masyarakat. Ketika mereka pulang, semangat komunitas
mereka akan kembali hidup."Jelasnya.
Persiapan masyarakat untuk arus mudik 2025 perlu dilakukan.
Pemerintah daerah Kota Kendari telah berkolaborasi dengan berbagai pihak,
termasuk perusahaan transportasi publik dan organisasi sipil, untuk memastikan
bahwa infrastruktur serta layanan publik siap menyambut para pemudik.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Kendari, Mistari menyatakan bahwa Kota Kendari
memiliki berbagai sarana transportasi, termasuk pelabuhan dan bandara, yang
berfungsi sebagai pintu masuk utama bagi pemudik. Jadwal keberangkatan kapal
feri dan penerbangan telah diperbanyak untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat.
“Kami telah berusaha mengevaluasi berbagai moda transportasi. Kami
mendorong masyarakat untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan memeriksa
informasi terkini mengenai tiket dan jadwal." Jelasnya.
Di samping itu, salah satu solusi yang diharapkan dapat memperlancar arus mudik adalah penataan jalur alternatif serta pengaturan buka tutup jalan selama musim puncak.
"Kerja sama antara instansi pemerintah, kepolisian, dan jasa raharja
harus ditingkatkan untuk mencegah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas."
Ujarnya.
Namun, tantangan yang harus dihadapi selama arus mudik di Kendari dan
sekitarnya adalah kesiapan menghadapi bencana alam. Mengingat kondisi geografis
Sulawesi Tenggara yang rentan terhadap bencana, penting bagi masyarakat untuk
mendapatkan edukasi tentang keselamatan saat bepergian. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) setempat juga telah menyiapkan rencana kontingensi untuk
mengantisipasi kemungkinan bencana.
Dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang semakin tergantung pada teknologi, pemerintah juga perlu memanfaatkan platform digital untuk mempermudah proses reservasi tiket transportasi. Upaya ini dapat membantu meningkatkan transparansi dan pelayanan kepada masyarakat.
Jum'at (28/3/2025)